54 tahun bukalah waktu yang “muda” melainkan waktu dimana uban mulai tumbuh, kulit mulai keriput, dan tenaga yang berkurang kekuatannya. Tetapi tidak ada yang berubah dari dirimu. Kau tetap cantik dengan kekuatan yang masih besar, sebesar rasa cintamu untuk anak-anakmu, sebesar dan setulus doa-doa mu yang menyertai anak-anakmu.
Sangat bersyukur rasanya Allah memberiku kesempatan untuk tinggal dirahimmu selama 9 bulan 24 tahun yang lalu. Meskipun rahim itu gelap, tetapi aku tidak berasa berada dalam kegelapan, karena doa dan cintamu menerangi ku kala itu. Bersyukur dengan caramu mendidikku hingga aku bisa menjadi sekarang ini. Bersyukur untuk cinta dan doa disetiap hembusan nafas mu yang selalu menyertai langkah anak-anakmu.
Terimakasih Ibu, kasih sayang mu sungguh tidak tergantikan. Terimaksih telah menunjukkan padaku bagaimana seharusnya menjadi seorang ibu. Terimakasih atas segala pengajaranmu tentang hidup dan betapa kuatnya engkau melalui setiap jengkal ujian dalam hidup ini. Terimakasih untuk makanan yang selalu Ibu siapkan (hal yang paling ku rindukan ketika dalam perantauan). Terimakasih atas dukungan dan nasihat yang selalu tersirat dan terucap. Terimaksih untuk selalu mendengar keluh kesah yang sering muncul dari bibir ini. Terimakasih untuk selalu menyebut nama anak-anakmu dalam setiap sujudmu. Terimakasih untuk kasih sayang yang luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih atas kunjungannya...
mohon tinggalkan komentar ya....