Rabu, Oktober 14, 2015

Hei.. Tuhan sedang menguji daya ingat saya rupanya..

Harusnya saya mampu melupakan dia dari masa lalu semudah saya lupa ketika menaruh pensil atau benda apapun. Tapi ternyata tidak. Entah apa rencana Tuhan. Sepertinya Tuhan ingin menguji seberapa ikhlas saya melepaskannya. Dan jawabnya adalah : Ya, saya belum sepenuhnya ikhlas. Saat Dia menciptakan memori ini terlalu kuat ketika menyangkut "dia" jangankan tentang bagaimana dandanan dan segala tingkah lakunya. Tentang apa yang dia suka saja belum secuil pun mampu saya lupakan. Aah kadang Tuhan memang selalu ingin mengajak saya bermain-main. Seperti siang tadi,saat saya bersama seorang teman, ngopi bareng. 
Tiba2 Tuhan mengingatkan dia (yang harusnya sudah saya tinggalkan jauh dibelakang) merasuk kedalam pikiran saya untuk kesekian lagi. Yeps, teman saya tersebut memesan secangkir cappuccino panas. Sepele kan? Apanya yang salah? Ngga ada, tapi dasar saya aja yang terlanjur baper (baca : bawa perasaan). Secangkir cappuccino yang terhidang didepan saya tersebut mampu membuat hati gembruduk ga karuan. Ngopi berdua menjadi awkward. Menyibukkan diri dengan gadget. Dan saya ga bisa fokus lagi, tentang percakapan yang harusnya timbul dengan lancarnya diantara kami berdua. Ada saat dimana tiba-tiba bikin saya teringat pertemuan-pertemuan dengannya (dia yang harusnya saya ikhlaskan) yang selalu menyajikan cappuccino diantara kita. Ah, kan.. Saya nya jadi menye-menye lagi. Yes, ternyata saya masih hobii netesin air mata lagi ketika menyangkut segala hal tentang dia. Harusnya kan saya bisa semudah dia yang sudah tak ingat apapun tentang saya, dan semudah dia melupakan segala yang sudah pernah terjadi diantara kami. 

1 komentar:

terima kasih atas kunjungannya...
mohon tinggalkan komentar ya....